Ingolstadt – Audi RS Q e-tron hadapi kompetisi Dakar Rally 2023 mengklaim akan menekan emisi gas buang hingga 60% berbanding versi pendahulunya. Hal ini berkat teknologi pengembangan reFuels untuk kali pertama digunakan di ajang offroad membelah gurun.
“Baterai kendaraan kami dan elektrifikasi yang terbarukan merupakan teknologi terkini. Mengimbangi hal tersebut, bahan bakar terbarukan memungkinkan menjalankan mesin bakar lebih ramah lingkungan,” ujar Oliver Hoffmann, Board Member for Technical Development Audi menjelaskan perihal keunggulan baru Audi RS Q e-tron.
Untuk lebih mengurangi emisi karbon dioksida, Audi mengandalkan produk berbasis residu yang tidak bersaing dengan bahan makanan untuk bahan bakar yang digunakan di mobil reli. Di balik ini adalah proses yang mengubah biomassa menjadi etanol dalam langkah pertama. Bahan bakar akhir kemudian diproduksi dalam langkah-langkah proses lebih lanjut. Prosesnya disingkat menjadi ethanol-to-gasoline (ETG). Saat pengolahan, para ahli menggunakan bagian tanaman biogenik sebagai produk awal.
Partisipasi Audi RS Q e-tron menggunakan reFuels di Dakar Rally 2023 akan dimulai pada 31 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023. Sedianya sekitar 80% tangki memakai reFuel dan sisanya termasuk ETG (ethanol to gasoline) dan e-methanol.

“Melalui pencampuran bahan bakar ini Audi RS Q e-tron bisa menekan kadar emisi gas buang hingga 60%,” ujar Dr. Fabian Titus, Application and Thermodynamics Development.
Para pengembang reFuels ini mengklaim bahan bakar ini sesuai dengan peraturan ketat yang sudah ditetapkan FIA dan ASO. Diyakini memiliki performa sesuai oktan 102, dijamin anti-knock dari campuran bahan bakar dan udara selama proses pembakaran.
Menggunakan reFuels ini, kinerja mesin lebih efisien dibandingkan dengan bensin berbahan bakar fosil. Kandungan oksigen dalam bahan bakar mengurangi kepadatan energi bahan bakar, itulah sebabnya nilai kalor volumetrik turun. Hal inilah yang membuat RS Q e-tron perlu volume tangki lebih besar.
Visi Audi adalah mendorong balapan paling menantang ini dengan 100 persen bahan bakar yang terbarukan. Setelah brand berlogo empat cincin berdiri untuk transfer teknologi antara motorsport dan mobil produksi selama lebih dari empat dekade, penggunaan reFuels membuka dimensi lain: kendaraan dengan mesin pembakaran dan penggerak hybrid dapat terus memberikan kontribusi efektif untuk mengurangi gas rumah kaca dengan reFuels.