TANGERANG — Satu lagi pemain motor listrik memiliki pabrik di Indonesia. Hari ini (5/12), PT Industri Charged Mobilitas meresmikan pabrik motor listrik Charged Indonesia di Cikupa, Kabupaten Tangerang.
“Pabrik bernama Giga Shed berdiri di atas lahan 16.000 meter persegi dan memiliki kapasitas produksi 230 ribu unit sepedamotor listrik. Kami didukung oleh VMoto,” ujar Stephanus Widi, Chief Commercial Officer PT Industri Charged Mobilitas.
Fasilitas ini merupakan pusat eksperiensial, laboratorium penelitian dan pengembangan, serta fasilitas teknik produksi, Charged Indonesia.
VMoto merupakan grup manufaktur dan distribusi skuter global. Perusahaan ini berspesialisasi dalam kendaraan roda-dua bertenaga listrik berkualitas tinggi dan memproduksi berbagai motor listrik yang dirancang di Eropa dari fasilitas manufaktur canggih seluas 30.000 meter persegi yang dimiliki sepenuhnya di Nanjing, Cina. Vmoto menggabungkan kemampuan manufaktur Cina berbiaya rendah dengan desain Eropa dan menawarkan kinerja tinggi dan produk yang kompetitif ke pasar internasional.
Vmoto beroperasi melalui tiga merek utama: Vmoto (merek Vmoto sendiri, ditujukan untuk pasar Asia), E-Max (merek milik Vmoto lainnya, menargetkan pasar B2B internasional dengan produk premium kelas atas) dan Super Soco (pihak ketiga pasar merek Vmoto ke pasar B2C internasional). Selain beroperasi dengan merek-merek tersebut, Perseroan juga memproduksi untuk sejumlah pelanggan dengan basis original equipment manufacturer (OEM).

Saat ini Charged Indonesia memiliki 3 model motor listrik yakni Anoa, Maleo dan Rimau. Tiga model ini didesain untuk berbagai macam kebutuhan, baik untuk individu maupun niaga.
Motor listrik Anoa dan Rimau memiliki daya jelajah hingga 200 kilometer. Sedangkan Maleo sanggup berkelana hingga 125 kilometer.
“Kami tidak menjual produk-produk tersebut. Kami menawarkannya dalam bentuk subscription atau berlangganan dari 1.650.000,00 per bulan dengan tenor 6 bulan, 9 bulan atau 12 bulan. Setiap pelanggan bisa berganti model,” terang Stephanus Widi.
Dengan metode berlangganan, dia yakin, Charged Indonesia mampu membantu akselerasi adopsi electric vehicle (EV) di Indonesia.
Charged Indonesia membidik segmen individu, ride hailing (seperti Gojek, Grab), dan korporasi. ##