TASIKMALAYA — Sejak pertama kali diperkenalkan pada 23 Januari 2019, Wuling Almaz, SUV pertama dari Wuling, memang telah memberikan kesan pertama yang menggoda. Desain atraktif, tawaran fitur berlimpah sekelas mobil-mobil premium hingga mesin dengan turbo yang menjanjikan performa istimewa, membuat kesempatan mencoba langsung Almaz tak boleh dilewatkan.
Lalu, sehebat apa SUV yang diklaim sebagai Smart Technology SUV ini?
Turut serta di etape ketiga dalam acara bertajuk Almaz Smart Journey, saya mendapatkan kesempatan mencoba Almaz dengan rute Tasikmalaya – Garut – Bandung – Jakarta. Rute menantang karena akan melalui berbagai jenis medan, mulai jalanan berliku, tanjakan dan turunan, jalan tol dan juga lalu-lintas yang memiliki potensi kemacetan. Cocok sekali untuk mengetahui seberapa hebat Almaz mampu menaklukkan hati konsumen mobil Indonesia.
Memulai perjalanan dari Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya, begitu memasuki kabin, Almaz langsung memberikan kesan mewah. Balutan bahan semi kulit dengan detail jahitan yag rapi, panel soft-touch di beberapa area serta kehadiran panoramic sunroof yang luas sangat impresif. Duduk di di belakang kemudi, tempat duduknya ergonomis, dengan pengaturan kursi secara elektrik, menjadikan posisi mengemudi dapat diatur secara presisi, alhasil, visibilitas mengemudi juga baik.
Setelah melakukan prosesi flag off di Wuling Arista Tasikmalaya, kami bergerak ke Kebun Edukasi Eptilu yang berlokasi di Kabupaten Garut. Smart Multimedia dengan layar sentuh berukuran 10.4” yang menjadi fitur andalan Wuling Almaz, hadir sebagai peranti pendukung selama perjalanan yang terkoneksi dengan Wuling Link untuk memberikan panduan arah via Google Maps, komunikasi melalui WhatsApp, dan hiburan musik dengan Spotify.
Perjalanan melalui jalan yang berliku antara Tasikmalaya – Garut – Bandung menjadi rute yang tepat untuk merasakan keunggulan perpaduan mesin dan transmisi Almaz yaitu mesin 4-silinder 1,5 liter (1.500 cc) dengan imbuhan turbocharger dari Honeywell serta transmisi CVT dengan mode manual 8-speed simulated plus dua mode berkendara yang dapat dipilih, yaitu Eco (E) dan Sport (S). Mesin dengan output tenaga 140 hp pada 5.200 rpm dan torsi puncak 250 Nm pada 1.600 – 3.600 rpm merupakan yang terbesar di kelasnya, sehingga akselerasi yang dibutuhkan untuk menyusul mobil di depan menjadi lebih mudah. Apalagi, dengan mode perpindahan manual yang ditawarkan transmisinya, membuat mobil ini menjadi begitu menyenangkan dikendarai (fun to drive).
Kesenangan berkendara ini juga dipengaruhi oleh keyakinan pengemudi akan jaminan keselamatan yang disuguhkan Almaz dengan hadirnya Traction Control System (TCS), Electronic Stability Control (ESC), Electric Parking Brake (EPB), Emergency Stop Signal (ESS), sistem pengereman dengan ABS, EBD, BA, hingga dual front and side airbag. Fitur kamera 360o dan enam sensor parkir juga menjadikan bermanuver di tengah kepadatan lalu lintas dan ruang parkir sempit menjadi begitu mudah.
Tak hanya bagi pengemudi, kesenangan berkendara bersama Almaz juga dapat dirasakan oleh penumpang, antara lain karena keleluasan di dalam kabin. Legroom dan headroom yang disuguhkan oleh Almaz, baik di bangku depan maupun di baris kedua begitu lega. Ditambah dengan kehadiran extensive panoramic sunroof yang terbesar di kelasnya, menjadikan kabin lebih terang dan memberikan suasana yang menyenangkan. Bagi keluarga yang masih memiliki anak-anak, kehadiran sunroof ini akan sangat menghibur mereka.
Sedikit catatan berkenaan dengan penggunaan Wuling Link yang dapat menghubungkan antara ponsel dengan head unit berlayar sentuh besar itu, ternyata sedikit menyisakan pengalaman berkendara yang kurang praktis. Saat layar menampilkan tampilan serupa layar ponsel, akan menyulitkan pengemudi untuk mengubah pengaturan penyejuk kabin (AC) dalam kondisi tengah berkendara. Hal ini karena pengemudi harus dengan tepat memilih ikon yang sesuai untuk kembali ke Menu Utama, memilih ikon pengaturan AC dan kemudian mengatur kecepatan hembusan, yang berarti mengalihkan perhatian dari jalan raya. Bagaimanapun penggunaan tombol putar terpisah konvensional, secara ergonomis dapat lebih praktis dan jelas-jelas mengurangi gangguan saat berkendara.
Di hari kedua, perjalanan dari Bandung menuju Jakarta didominasi oleh rute jalan bebas hambatan, jalan Tol Cipularang dan CIkampek – Jakarta. Rute ini menjadi lokasi yang tepat untuk mengaktifkan fitur cruise control sekaligus menjadi rute yang dapat menunjukkan betapa efisien penggunaan transmisi CVT dengan 8-speed manual simulated untuk menghemat bahan bakar karena pada kecepatan 120 km/jam di gear tertinggi, putaran mesin Almaz hanya menunjukkan angka 2.900 rpm.
Minimnya level Noise, Vibration and Harshness (NVH) juga turut membuat kabin SUV ini terasa senyap dan memberikan rasa tenang selama berkendara. Kepadatan lalu lintas yang terjadi di ruas Tol Cikampek – Jakarta, menjadi saat tepat untuk menikmati kualitas sistem audio persembahan Infinity by Harman yang istimewa. Tak terasa perjalanan sepanjang 344 km dapat dilampaui tanpa terasa lelah yang berarti.
Untuk banderol Rp 318 juta (on-the-road Jakarta), mobil ini memang fenomenal. Bisa dibilang sebagai sebuah paket lengkap SUV keluarga. Apalagi dukungan jaringan after sales Wuling Motors kini sudah menyentuh angka 90 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan build quality yang mengesankan, pengendaraan yang hebat dan fitur berlimpah, Almaz layak disegani di pasar mobil keluarga dengan kisaran harga yang sama. Beberapa hal yang dapat menghambat kesuksesan mobil ini hanyalah soal citra merek mobil asal China yang bermuara pula pada resale value. [Bud/Itn]