Semarang – Toyota Kijang Innova Zenix yang kini berplatform terbaru andalkan Toyota New Global Architechture atau TNGA-C (GA-C), tentunya hadirkan pengalaman berbenda berbanding enam generasi pendahulunya. Yup, sudah tak ada ladder-frame di bagian kolong, serta sistem penggerak roda kini sudah fokus di depan dan transmisi gunakan tipe CVT 10 percepatan.
Bisa dibilang, TNGA-C ini sebelumnya sudah digunakan di tipe kendaraan penumpang yang Toyota Voxy. basis mobil keluarga ini diharapkan bisa memberikan kenyamanan berlebih kepada pengendara dan penumpang Toyota Kijang Innova Zenix.
Redaksi Otobisnis.com mendapat kesempatan dari PT Toyota Astra Motor untuk mencicipi generasi ketijuh dari Toyota Kijang Innova Zenix di acara Jurnalis Test Drive, Selasa-Rabu, 20-21 Desember 2022. Pada hari pertama, menjajal tipe V bermesin bensin, empat silinder 2.000 cc. Diklaim tenaganya mencapai 171 hp pada 6.600 rpm dan torsinya 205 Nm pada 4.500 – 4.900 rpm.
Sebagai informasi kami jumpai dimensi Toyota Kijang Innova Zenix lebih besar berbanding pendahulunya. Panjang kabinnya 1.746 mm bertambah 56 mm, lebar kini 1.488 mm bertambah 46 mm. Start dari arah Sleman ke Kopeng, Salatiga, jalurnya cukup menantang buat mobil berpenggerak roda depan. Ditambah kemudi yang ringan dan posisi duduk terasa lebih tinggi membuat pengendara bisa lebih percaya diri mengendalikan Innova Zenix.
Total jarak yang ditempuh di etape pertama ini sudah mampu menunjukkan Toyota Kijang Innova Zenix sudah lebih baik dari generasi sebelumnya. Sistem penggerak roda depan yang mempercayakan transmisi tipe CVT menjanjikan akselerasi lebih responsif. Tapi memang sepatutnya pengendara melakukan ‘kick down’ ketika ingin mendahului kendaraan di depan, apalagi saat di tanjakan. Transmisinya akan secara cepat menyesuaikan kebutuhan pengendaranya.
Apabila pengendara ingin lebih agresif lagi melajukan Toyota Kijang Innova ini, bisa dioperasikan secara manual “+ dan -“, Toyota menyebutkan CVT berteknologi direct shift-CVT berkode K120. Ada 10 percepatan mode sequential shiftmatic yang sudah disiapkan, sehingga bisa lebih dieksplorasi oleh kami.
Selama perjalanan kurang lebih sekitar 45 km tersebut, mesin bensin ini menunjukkan efisiensi bahan bakar yang cukup lumayan. Melewati banyak tanjakan yang membutuhkan putaran mesin hingga 3.000-4.000 km berbanding jalan konstan di jalur bebas hambatan. Kami mendapat di Multi Information Display (MID), konsumsi bahan bakarnya menyentuh 8,7 kpl.
Melewati jalur lintas daerah, suspensi Kijang Innova Zenix terbilang nyaman. Adapun bagian depan gunakan sistem suspensi MacPherson strut, sedangkan bagian belakang menggunakan torsion beam dengan coil spring.
Kesenyapan kabin juga terasa lebih baik meskipun bobotnya berkurang 170 kg berbanding generasi ke-6, meskipun ground clearancenya terbilang tinggi hingga 185 mm. Oh iya, jarak pijak roda depan 1.560 mm dan belakang 1.570 mm.